Selasa, 20 September 2016

Berang-berang Bukan Ahli Arsitektur Bendungan


Berang-berang (Mustelidae). Ketika mendengar kata berang-berang atau dalam bahasa Sunda dan Jawa disebut “Sero”,  yang terlintas dalam pikiran kita ialah hewan menyerupai Musang, merupakan hewan yang handal dalam membuat bendungan dari kayu dan ranting ketika berang-berang akan  membuat tempat tinggal mereka. Padahal pandangan tersebut mengenai Berang-berang sangat keliru sekali. Hahh! Kok bisa! Lalu bagaimana kah  sosok berang-berang yang sebenarnya, dan apakah yang menjadi alasan bahwa hal tersebut merupakan kekeliruan bahwa berang-berang bukan hewan yang mampu membuat bendungan?



Si Musang Pemakan Ikan
Berang-berang mempunyai bentuk yang  menyerupai musang, tetapi berang-berang memiliki tungkai yang relatif lebih pendek, dengan cakar yang berselaput, kecuali pada berang-berang laut yang mempunyai ekor panjang dan berotot. Rambut-rambut di tubuhnya terdiri dari dua lapisan. Bagian luar dengan rambut-rambut yang panjang dan relatif keras dan kaku. Bagian dalam mempunyai rambut-rambut yang halus dan lunak. Lapisan dalam ini tidak tembus oleh air dan memerangkap udara di dalamnya, sehingga menjaga kulit berang-berang tetap kering dan hangat meskipun berang-berang ini sedang berenang di dalam air yang sangat dingin.
Aonyx cinerea atau Berang-berang cakar kecil (Asian Small-clawed Otter)
Tubuh berang-berang yang mirip musang
Ikan merupakan makanan utama yang paling disukai oleh berang-berang. Seekor berang-berang memerlukan sekitar 100 gram ikan per jam agar tetap bertahan hidup. Benar benar maniak ikan ya hewan yang satu ini! hehe. Kebanyakan jenis berang-berang menghabiskan 3 hingga 5 jam perhari untuk berburu mangsanya, dan induk berang-berang yang tengah mengasuh anaknya memerlukan waktu yang lebih banyak, hingga 8 jam sehari. Wow, pekerja keras bukan? Sebagai selingan, berang-berang juga memangsa kodok, udang, dan yuyu. Jenis berang-berang tertentu pandai membuka cangkang kerang untuk memangsanya, sementara jenis yang lainnya cukup tangkas untuk menangkap mamalia kecil atau burung di habitatnya. Ketergantungan kepada mangsa ini menyebabkan berang-berang rawan terhadap penurunan populasi mangsa.
Berang-berang merupakan hewan yang lincah dan aktif, memburu mangsanya di perairan atau di dasar sungai, danau, dan laut. Kebanyakan jenis hidup dan tinggal di dekat air, masuk ke badan air untuk berburu atau berpindah tempat, namun sebagian besar waktunya dihabiskan di daratan. Kebalikannya, berang-berang laut menghabiskan sebagian besar hidupnya di laut.
Kekeliruan Mendasar Orang Indonesia
Nama berang-berang yang dikenal oleh masyarakat luas ialah hewan mamalia yang mempunyai kemampuan dalam membendung sebuah sungai yang dijadikannya sebagai sarang untuk mereka jadikan sebagai tempat tinggal. Padahal persepsi tersebut sangat keliru. Hah! Kok bisa yah?
Dalam  bahasa Inggris dikenal dua nama yakni “Otter” dan “Beaver” yang dalam bahasa Indonesia kerap sama-sama diterjemahkan menjadi berang-berang. Otter adalah binatang semi-akuatik anggota famili Mustelidae yang hidup di hampir seluruh dunia kecuali Australia. Jenis inilah yang lebih tepat disebut berang-berang.
Sedangkan Beaver adalah hewan pengerat yang mampu hidup di dua tempat (air dan darat), yang hidup di Amerika dan Eropa. Meskipun kurang tepat, beaver diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi berang-berang juga. Jadi, pada hewan jenis ini yang membuat salah persepsi kebanyakan orang dalam menyebut bahwa berang-berang mempunyai kemampuan dalam membuat Bendungan.
Antara berang-berang otter dan beaver secara taksonomi memiliki kekerabatan yang sangat jauh. Meskipun sama-sama mamalia, namun keduanya telah berbeda di tingkat Ordo. Otter berordo Carnivora (pemakan daging) sedangkan beaver berordo Rodentia (hewan pengerat).  Weiss jauh sekali yah tingkat kekerabatannya. Secara perilaku keduanya pun memiliki perbedaan mencolok. Beaver membuat sarang dengan membuat bendungan dari ranting-ranting, sedangkan otter bersarang di lubang-lubang di pinggir sungai.
Sungguh Beragam Bukan Berang-berang Indonesia?
Jenis berang-berang di seluruh Dunia ada 13 jenis berang-berang dengan penyebarannya hampir tersebar di seluruh dunia kecuali pada  daerah Australia. Dari ke 13 jenis yang ada di seluruh dunia, Indonesia memiliki empat jenis berang-berang yaitu Lutrogale perspicillata, Lutra lutra, Lutra sumatrana dan Aonyx cinereus.
Berang-berang bulu licin (Lutrogale perspicillata) merupakan berang-berang dengan ukuran tubuh paling besar untuk jenis berang-berang yang ada di Indonesia dengan panjang total mencapai 1,2m dan berat 11 Kg. Berang-berang ini hidup berkelompok dalam satu keluarga terdiri dari seekor jantan, seekor betina dan beberapa ekor anaknya.  
       http://www.otterspecialistgroup.org/Images/Lutrogale_Perspicillata_1_Thumb.jpg                   
    Bentuk tubuh berang-berang bulu licin
Berang-berang hidung berbulu (Lutra sumatrana) memiliki bentuk yang mirip dengan Lutra lutra, karena mempunyai kekerabatan pada tingkat genus yaitu sama-sama memiliki nama genus  Lutra. tetapi dengan ciri khas pembedanya yaitu rhinarium (bantalan  hidung) yang ditumbuhi rambut, sedangkan Lutra lutra tidak ditumbuhi rambut. Jenis ini merupakan berang-berang yang paling langka dan dicari. Setelah spesimen tipenya yang dideskripsikan oleh Gray pada tahun 1865, di Sumatera hanya pernah ditemukan kembali pada tahun 2005 dengan menemukan bangkai terlindas mobil di pinggir jalan dekat sungai Musi. Sebelum dan sesudahnya tidak pernah didapatkan informasi yang akurat tentang keberadaannya di Sumatera. Namun, penelitian tentang jenis ini lebih berkembang di negara lain seperti di Kamboja, Thailand dan Vietnam. Jadi, informasi tentang ekologi hewan ini masih sangat sedikit.
lutra sumatrana sedang makan ikanBerang-berang Sumatra
Berang-berang cakar kecil (Aonyx cinereus) merupakan berang-berang terkecil di dunia. Dengan panjang kira-kira ukuran 65 sampai 70 cm dan berat sekitar 5 kg, berang-berang ini termasuk jenis yang paling sosial. Mereka hidup berkelompok dengan jumlah anggota dapat mencapai lebih dari 20 individu dalam satu kelompok. Jenis ini lebih toleran terhadap aktifitas manusia, bisa hidup dengan mencari makan keong mas dan ikan-ikan kecil di sawah. Berang-berang ini menyukai kepiting, ikan dan keong mas.
http://www.otterspecialistgroup.org/Images/Aonyx_cinereus_2_Thumb.jpgBerang-berang cakar kecil
Berang-berang:“Mana Perlindungan Terhadapku?”
Sekarang ini banyak faktor-faktor yang dapat mengancam kelestarian hewan ini, seperti perusakan habitat, sumber makanan bagi berang-berang yang diakibatkan oleh habitatnya yang rusak, selain itu ancaman kepunahan berang-berang datang dari manusia. Lahan basah sebagai habitat berang-berang sekarang ini terancam oleh perubahan penggunaan lahan seperti pembukaan perkebunan sawit besar-besaran di daerah rawa, pembangunan pemukiman serta pembangunan waduk dan saluran irigasi yang dibeton sehingga tidak menyediakan tempat bagi berang-berang untuk bersarang. Pertambangan pasir dan emas juga telah merusak ekosistem sungai.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar